Aku Alien

 

Suatu hari, aku mendarat ditempat dimana hanya aku yang berbeda. Orang-orang yang berlalu lalang menatapku sinis. Matanya seolah berkata ‘sedang apa manusia aneh itu?’. Benar benar menyakitkan, bagaimana bisa aku terintimidasi hanya dengan tatapan orang yang bahkan aku tidak mengenal mereka? Aneh, aku justru seharusnya yang tertawa disini, mereka melihatku sebagai sosok yang berbeda, namun aku melihat mereka semua sebagai sosok yang sama. Bukankah itu terlihat membosankan?

Satu tahun, dua tahun aku mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Aku berusaha sekuat mungkin untuk berkelakuan sama dengan mereka. Tugasku tiap hari hanya mengamati orang lain lalu mencoba mempraktikan apa yang telah aku pelajari setiap harinya. Benar-benar tempat yang aneh. Kamu akan dijauhi apabila kamu berkelakuan berbeda dari mereka yang menyebut spesiesnya dengan nama manusia.

Mereka benar benar spesies yang aneh, mereka menetapkan standarnya sendiri sebagai kelompok. Apabila kamu menyukai sesuatu yang berbeda dengan kelompok lain, kamu akan dijauhi dan dikecam lalu akan mendapatkan predikat ‘aneh’ sekali lagi. Jadi untuk orang lain yang membaca catatanku ini, kusarankan apabila kamu menyukai sesuatu yang berbeda dengan kelompok lain. Diamlah! Berhenti memperlihatkan bahwa kamu menyukai sesuatu yang lain. Teruslah berpura-pura kamu menyukai hal itu, walaupun pada akhirnya kamu memang tidak benar-benar menyukai itu dan muak akan standar itu.

Sesuatu yang orang lain tidak ketahui tentangku adalah bagaimana aku mengekspresikan perasaanku dan bagaimana cara aku menipu mereka. Sebenarnya aku menipu mereka, saat aku menangis sebenarnya aku tertawa. Tapi saat tertawa, sebenarnya aku menangis. Lucu dan aneh bukan? Sekuat apapun aku berusaha untuk sama seperti mereka pada akhirnya aku tetap berbeda dan aneh.


Oleh : Dyah Kumala Margareta

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Kartini : Kura-Kura Ocean Park